Kabupaten Mesuji selalu masuk dalam daftar ‘zona merah’ dalam Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah-sebelumnya.
Tingginya tensi menjadikan kabupaten ini akan mendapat perhatian serius pada Pemilu 2024.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Apri Susanto tidak menampik tingkat kerawanan ini. Berkaca pada momentum yang lalu-lalu, suasana persaingan di Bumi Ragab Begawe Caram cenderung memanas.
“Memang Kabupaten Mesuji selalu dinilai rawan. Untuk persiapan Pemilu 2024, kami sudah petakan dititik mana tingkat kerawanan yang paling tinggi,” ujarnya, Rabu (18/01/2023).
Sebagai gambaran kebelakang, pada Pemilihan Umum 2019 dan Pilkada 2017 yang berujung ricuh, ini harus kita antisipasi semoga tidak terjadi lagi di Pemilu 2024.
Menurut Apri, hampir seluruh desa perangkat desa mengikuti seleksi Panitia Pemungutan Suara (PPS) dari 105 Desa dan 7 kecamatan dan itu harus diwaspadai, karena diprediksi banyak Istri atau suami Kepala Desa mencalonkan diri di Legislatif merebutkan kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD).
Lebih lanjut, tidak tertutup kemungkinan kejadian akan berulang pada Pemilu 2024, dan sangat menghawatirkan lagi bagi Bawaslu bila menjadi PPS dari perangkat Desa, besar kemungkinan integritas sebagai penyelenggara diragukan, bila ini yang terjadi maka pekerjaan besar Bawaslu Kabupaten Mesuji untuk mengawasi dugaan yang akan terjadi kedepannya. Tutupnya.