Mesuji, 3 Maret 2025 – Warga di tiga desa tua di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, yaitu Desa Sritanjung, Desa Tanjung Harapan, dan Desa Kagung Dalam, semakin kesulitan beraktivitas akibat kondisi jalan poros penghubung yang rusak parah.
Kerusakan yang telah berlangsung lama ini semakin diperburuk oleh musim hujan yang membuat jalan berlubang, becek, dan sulit dilalui kendaraan.
Jalan ini merupakan akses utama dan satu-satunya bagi masyarakat dalam menjalankan berbagai kegiatan, mulai dari berdagang, bekerja, hingga mengakses layanan kesehatan dan pendidikan. Namun, kondisi jalan yang kian memburuk telah menambah beban warga, baik secara ekonomi maupun mobilitas.
Dampak Ekonomi dan Kesulitan Transportasi
Juli, seorang pedagang manisan, mengeluhkan dampak buruk dari jalan rusak terhadap usahanya. Ia menyebut bahwa biaya sewa mobil pikap untuk mengangkut dagangan ke Pasar Simpang Pematang melonjak drastis. “Biasanya sewa mobil pulang-pergi hanya Rp300.000, sekarang jadi Rp500.000 karena jalanan sulit dilalui,” ujarnya. Kenaikan biaya ini tentu memberatkan pedagang kecil yang mengandalkan penghasilan harian untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Arun, seorang sopir truk yang sering melewati jalan tersebut, juga menyampaikan keluhannya. “Jalan ini sudah lama rusak, tapi belum ada perbaikan. Kami sopir truk sering kesulitan saat melintas, terutama saat membawa muatan berat,” katanya. Ia berharap pihak terkait segera turun tangan untuk memperbaiki jalan agar aktivitas perekonomian tidak semakin terhambat.
Harapan Masyarakat kepada Pemerintah
Masyarakat tiga desa ini menaruh harapan besar kepada pemerintah agar segera memperbaiki jalan poros yang menjadi urat nadi perekonomian mereka. Warga merasa bahwa desa mereka kerap diabaikan, padahal keberadaannya memiliki hubungan erat dengan sejarah Mesuji.
“Kami juga ingin merasakan pembangunan seperti desa lainnya. Jalan ini sangat penting bagi kami untuk mencari nafkah. Jangan sampai kami terus dibiarkan kesulitan hanya karena infrastruktur yang tidak diperhatikan,” ujar seorang warga dengan nada kecewa.
Dengan kondisi yang semakin memprihatinkan, masyarakat berharap pemerintah daerah maupun pihak terkait segera mengambil langkah konkret dalam perbaikan jalan. Mereka menuntut agar jalan poros ini menjadi prioritas pembangunan, sehingga aksesibilitas dan kesejahteraan warga di tiga desa tua ini dapat lebih terjamin.