Mesuji, 24 Maret 2025 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji bersama Polres Mesuji melakukan kunjungan lapangan ke PT Prima Alungga (PPA) pada Senin (24/03/2025) guna menyelesaikan ketegangan antara perusahaan dan warga setempat. Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Bupati Mesuji, Elfianah, sebagai upaya mediasi menyikapi berbagai keluhan masyarakat terkait operasional perusahaan.
Kemitraan Tidak Berpihak dan Dugaan Pelanggaran
Menurut Taufik Widodo, perwakilan Kesbangpol Mesuji, konflik ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Pengelolaan Koperasi Kemitraan yang Tidak Pro-Rakyat– Warga merasa tidak mendapat manfaat dari program kemitraan PT PPA.
2. Dugaan Pencurian Kelapa Sawit – Isu ini memicu kecurigaan masyarakat terhadap praktik bisnis perusahaan.
3. Insiden Kekerasan – Terdapat laporan bahwa warga sempat menjadi korban penembakan, yang semakin memanaskan situasi.
Taufik menegaskan bahwa Pemda dan Polres tetap netral dalam proses mediasi ini. “Kami sedang mengumpulkan data dari kedua belah pihak untuk memastikan penyelesaian yang objektif dan komprehensif,” ujarnya.
Untuk meredakan ketegangan, Pemkab Mesuji bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) akan segera mengadakan pertemuan khusus guna membahas solusi jangka panjang. Beberapa langkah yang diusulkan meliputi:
Evaluasi Program Kemitraan – Memastikan masyarakat mendapat manfaat adil dari keberadaan PT PPA.
Transparansi Operasional Perusahaan – Mengklarifikasi dugaan pelanggaran, termasuk isu pencurian sawit.
Peningkatan CSR (Corporate Social Responsibility) Perusahaan diharapkan lebih aktif dalam program pemberdayaan warga.
Yang penting adalah menciptakan interaksi yang harmonis dan saling menguntungkan antara perusahaan dan masyarakat,” tegas Taufik.
Harapan Masyarakat: Keadilan dan Kesejahteraan
Warga setempat berharap mediasi ini membawa hasil nyata, termasuk permintaan maaf resmi dari perusahaan serta komitmen perbaikan hubungan ke depan. “Kami tidak menolak investasi, tapi kami ingin diperlakukan adil,” ungkap salah seorang perwakilan warga.
Dengan pendekatan dialog dan langkah hukum yang transparan, Pemkab Mesuji berupaya menyelesaikan konflik secara damai. Penyelesaian harus menyeluruh, melibatkan semua pihak, dan berorientasi pada keadilan, pungkas Taufik.